Palopo (Humas) – Institut Agama Islam Negeri Palopo menggelar Pembukaan Kuliah semester gasal tahun Akademik 2024/2025, bertempat di Auditorium Phinisi IAIN Palopo, Senin (2/9/2024).
Rektor IAIN Palopo Dr Abbas Langaji membuka kegiatan menyampaikan, seiring dengan masa peralihan status disadari, IAIN Palopo akan menjadi UIN yang kesekian, boleh jadi UIN Palopo menjadi urutan 30 ke depannya.
Kata rektor agar bisa sejajar dengan yang lainnya yaitu melakukan lompatan akselerasi menuju UIN Palopo unggul.
“Mulai hari ini kita canangkan langkah awal yakni lompatan akselerasi, kita harus melompat, untuk melakukan lompatan akselerasi itu, banyak hal yang dilakukan, salah satunya kualitas sumber daya manusia, terutama para dosen” ungkap rektor.
Ada beberapa yang disampaikan oleh rektor terkait pengembangn karir dosen, hingga dosen yang lektor ke lektor kepala dan lektor kepala ke guru besar, “saya tegaskan kembali terkait pengembangan karir dosen, yang mau naik lektor kepala tahun ini silakan, yang guru besar silahkan ajukan, kami akan bantu. Kita dorong” tambahnya.
Rektor menambahkan, per 1 Januari 2025, lektor mau ke lektor kepala apalagi lektor kepala ke guru besar, salah satu syaratnya adalah melakukan persentasi makalah internasional.
“Setelah keterampilan bahasa asing yang cukup, kita tantang untuk melakukan pengembangan potensi diri melalui kegiatan yang berkala internasional, kita akan memfasilitasi untuk mengambil forum di luar negeri untuk tahun pertama di kawasan asia” pungkas rektor.
Sementara itu pembawa kuliah umum pada kesempatan tersersebut, Prof Dr H Alimin MAg Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan tema “Dari Impossible menjadi Passible Merajut Inspirasi dari Pengalaman Akademisi Difabel”.
Prof Alimin berbagi pengalaman tentang bagaimana berhasil mengubah keterbatasan yang ada menjadi kekuatan yang tak terduga. Ia menyampaikan pesan penting bahwa dengan tekad, semangat juang, dan dukungan yang tepat, tidak ada yang mustahil untuk dicapai.
Penemu metode mumtaz itu mengajak semua pihak untuk lebih memahami pentingnya inklusivitas dalam dunia pendidikan. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan yang inklusif tidak hanya bermanfaat bagi individu difabel, tetapi juga memperkaya lingkungan akademik secara keseluruhan.
Acara ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan bukanlah milik mereka yang tidak pernah menghadapi hambatan, melainkan milik mereka yang mampu melewati hambatan tersebut dengan penuh keberanian dan ketekunan.
Di dalam pembukaan kuliah, Rektor menyerahkan bantuan kepada Mahasiswa penerima bantuan UKT dari UPZ, yang dimana dana UPZ diperoleh dari zakat profesi dosen dan pegawai lingkup IAIN Palopo.
Pembukaan kuliah diikuti ratusan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang antusias untuk menyimak turut diikuti, jajaran pimpinan, para dekan dan Wakil Dekan, para Kabag, ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan sekretaris Lembaga beserta dosen IAIN Palopo.
Kontributor: Sartika
Editor: Arifuddin Tambong
