09
Mar
2023

IAIN Palopo, Humas – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo tengah mengusulkan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Jika berubah jadi universitas, IAIN Palopo akan menggunakan nama UIN La Pattiware.

Nama La Patiware dipilih berdasarkan hasil kajian dan seminar beberapa waktu lalu, juga dilakukan penelitian kualitatif pada warga kampus dan masyarakat yang diusulkan beberapa nama, sehingga mengerucut dan disepakati nama La Patiware.

Lalu siapa Andi La Pattiware?

Dirangkum dari berbagai sumber, Andi La Pattiware adalah Raja atau Datu Luwu ke-15.
Pattiware yang bergelar Petta Matinroe Pattimang memerintah pada tahun 1587-1615 M. Ia merupakan Datu Luwu pertama yang memeluk agama Islam. Makamnya berada di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke.

Setelah sepuluh abad lebih berdiri, kerajaan Luwu menerima agama Islam sebagai agama resmi kerajaan pada tahun 1603 saat masa pemerintahan Pattiware. Sekaligus menjadikan Kerajaan Luwu sebagai kerajaan pertama di Sulsel yang menganut Agama Islam.

Konon sebelum Islam masuk ke Tana Luwu, masyarakat menganut kepercayaan Animisme dan penyembahan kepada Dewata Seuwae. Agama Islam dibawa ke Tana Luwu oleh Datu Sulaiman dan Datu Ri Bandang yang berasal dari Koto Tengah, Minangkabau.

Hal mistik banyak mewarnai proses awal masuknya Islam di Luwu. Diyakini bahwa Datu Sulaiman dan Datu Ri Bandang datang ke Luwu dengan menggunakan perahu ajaib berupa kulit kacang.

Mereka pertama kali tiba di Luwu tepatnya di Lapandoso, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu (sekarang). Keduanya lalu dipertemukan dengan pemimpin wilayah Bua yang saat itu dijabat oleh Tandipau.

Sebelum menerima agama yang dibawa oleh kedua datu itu, Tandipau terlebih dahulu mengadu ilmu kesaktian dengan Datu Sulaiman. Setelah itu, Datu Sulaiman dan Datu Ri Bandang kemudian pergi ke Kerajaan Luwu di Malangke untuk menghadap Pattiware.

Setelah terjadi dialog siang dan malam, Datu Pattiware pun bersedia diislamkan bersama seisi Istana. Islam lalu dijadikan sebagai agama kerajaan dan dijadikan pula sebagai sumber hukum. Setelah berhasil mengislamkan Pattiware, Datu Ri Bandang atau Khatib Bungsu lalu pergi menyebarkan Islam di daerah Kerajaan Gowa.

vSedangkan Datu Sulaiman tetap tinggal di Luwu. Datu Sulaiman kemudian wafat dan dimakamkan tepat disamping makam Pattiware. Setelah berkembang, Islam kini menjadi agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat Tana Luwu dan Sulsel pada umumnya. (Rls)

Leave a Reply

Works with AZEXO page builder